Mengapa Semakin Dekat dengan Tuhan, Rajin Ibadah, Tapi Hidup Makin Susah dan Banyak Ujian?

Mengapa Semakin Dekat dengan Tuhan, Rajin Ibadah, Tapi Hidup Makin Susah dan Banyak Ujian?

Bapak Ibu dan Teman Teman Yang Lapang Hatinya Lapang Rezekinya ,


Pertanyaan ini sering kali menghantui hati banyak orang beriman. Logika manusiawi kita sering berpikir bahwa ketaatan dan ibadah adalah "tiket" menuju hidup yang mudah, lancar, dan penuh kelimpahan. Namun, kenyataan di lapangan sering kali berbeda. Semakin kita mendekat kepada Tuhan, semakin berat cobaan yang datang. Mengapa demikian? Jawabannya bukan karena Tuhan tidak adil, melainkan karena ada rahasia spiritual yang lebih dalam yang sedang bekerja.

1. Ujian Sebagai Tanda Cinta dan Peningkatan Level

Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman, "Jika Aku mencintai hamba-Ku, Aku akan memberinya cobaan agar suara rintihannya sampai kepada-Ku." Ujian bukan berarti Tuhan membenci kita, melainkan sebaliknya. Cobaan adalah cara-Nya untuk menguji ketulusan iman dan membersihkan jiwa kita. Ibarat emas, semakin dibakar, semakin murni ia.

Pembersihan Diri: Ketika kita beribadah, energi positif mengalir ke dalam diri kita dan membersihkan kotoran-kotoran batin seperti kesombongan, ketergantungan pada dunia, atau ego. Proses pembersihan ini terasa tidak nyaman, seperti demam saat tubuh melawan penyakit.


Peningkatan Level Spiritual: Setiap ujian yang berhasil kita lewati adalah sebuah "naik kelas" dalam perjalanan spiritual. Ujian yang semakin berat menandakan bahwa Anda siap menerima tanggung jawab spiritual yang lebih besar.


2. Ujian Adalah Penyingkap Realitas

Sebelumnya, kita mungkin memiliki banyak masalah yang terselubung oleh kesibukan duniawi. Ketika kita mulai rajin beribadah, kita menjadi lebih sadar. Kesadaran ini menyingkap masalah-masalah yang selama ini tersembunyi.

Jernihnya Pandangan: Ibarat air yang keruh, kita tidak bisa melihat dasarnya. Ketika kita beribadah, air itu menjadi jernih. Kita mulai melihat dengan jelas masalah dalam hubungan, kebiasaan buruk, atau pola pikir negatif yang selama ini menjadi akar masalah kita.


Membongkar Ketidaknyamanan: Kita mungkin terbiasa hidup dalam zona nyaman yang sebenarnya tidak sehat. Ibadah memaksa kita keluar dari zona itu dan menghadapi ketidaknyamanan yang diperlukan untuk tumbuh.


3. Ketaatan Menarik "Musuh" dari Luar dan Dalam

Ketika seseorang memutuskan untuk mendekat kepada Tuhan, ia secara otomatis menjadi target dari kekuatan-kekuatan negatif, seperti hawa nafsu dan bisikan setan. Ini adalah bagian dari ujian. Setan tidak akan mengganggu orang yang sudah jauh dari Tuhan, karena ia tidak perlu bersusah payah. Sebaliknya, ia akan fokus pada mereka yang berusaha mendekat kepada-Nya.

Perlawanan Batin: Kita akan merasa malas, lelah, atau tidak fokus saat beribadah. Ini adalah perlawanan dari hawa nafsu yang sudah terbiasa dengan kenyamanan.


Gangguan Eksternal: Bisa jadi ada orang-orang di sekitar yang tidak mendukung atau bahkan mencemooh. Ini adalah ujian untuk menguatkan niat kita.


Kesimpulan

Hidup yang semakin sulit setelah kita beribadah bukanlah tanda bahwa Tuhan meninggalkan kita. Sebaliknya, itu adalah tanda bahwa Dia sedang bekerja dengan cara yang paling efektif untuk memurnikan, menguatkan, dan meningkatkan diri kita. Ujian adalah hadiah, bukan hukuman. Ia adalah bukti bahwa kita berada di jalur yang benar.

Ketika kita memahami hal ini, kita akan berhenti mengeluh. Sebaliknya, kita akan bersyukur atas setiap ujian yang datang, karena itu adalah jembatan yang membawa kita semakin dekat kepada-Nya.

Semoga membantu dan bermanfaat
Jika butuh bimbingan dan konsultasi bahkan Partner Bisnis WA 08113 888 6999
Salam hangat penuh cinta kasih
Jotrii

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEUTAMAAN BACAAN SHOLAWAT NARIYAH , LEBIH UTAMA DIBACA 4.444X DALAM SATU WAKTU

MANIFESTASI ENERGI UNTUK MENARIK REZEKI

5 Bahasa Cinta, Kenali, Pahami dan Penuhi Untuk Kehidupan Lebih Harmoni