ORANG DENGAN TUJUAN atau ON PURPOSE MAN
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Seorang sahabat terus bercerita tentang apa saja yg sudah dilakukannya selama puluhan tahun tidak ketemu saya.
Sejak lulus SMA Tahun 2001, dia Menjadi karyawan pabrik di Jakarta kemudian berhenti, membuat bengkel, jadi sopir, membuka bisnis ini, bisnis itu. Dan semuanya berakhir menyedihkan, kecuali yg sopir karena itu bukan bisnis, cuma pekerjaan.
"Sejak tadi Kamu hanya cerita APA YANG DIKERJAKAN. Sebenarnya BERAPA PENGHASILAN YANG KAMU DIINGINKAN ? Jika kita fokus ke pekerjaan kita, maka pekerjaannyalah yg akan kita dapatkan. Jika kita fokus ke hasilnya, atau uangnya, maka kita akan mendapatkan uangnya". Kata saya di tengah obrolan Kami.
Begitulah kemudian dia Saya Dream Building (dibangun impiannya) sampai berani memiliki penghasilan 50 juta sebulan dari sebelumnya mengatakan kalau dapat 5 juta sebulan saja sudah puas. Karena fakta saat itu baru 2-3 juta sebulan.
Seseorang dengan penghasilan 2-3 juta sebulan tidak akan pernah bisa membayangkan penghasilan 50 juta sebulan tanpa campur tangan orang lain.
Setelah building the dream, tahap berikutnya beliau saya cemplungkan ke lingkungan orang sukses yaitu hadir di Leadership Seminar supaya dia bisa melihat sesuatu yg berbeda dg apa yg ada di sekitarnya saat itu.
5 Tahun Kemudian, dia setengah freedom, penghasilan puluhan juta rasanya sdh dia peroleh. Dari seorang sopir truk bisa memiliki beberapa rumah sendiri,mobil pribadi dsb. Bahkan beliau bisa menekuni lagi hobby touring dengan motor, pergi umrah dan sebagainya.
Ada dua tipe manusia di dunia ini. Sebagian besar memiliki tipe tanpa tujuan hidup yg jelas. Hidupnya diatur oleh uang yg dia miliki. Mereka bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yg dikenal di sekitarnya. Yg punya peluang menjadi dokter, hakim, pengacara, direktur, pengusaha. Mereka fokus dg prosesnya, menekuni pekerjaannya dan berusaha menjadi ahli disana. Mendapat uang sekian dia akan menggunakannya sekian. Lama lama penghasilannya dianggap kurang dan dia akan berusaha mendapatkan lebih banyak lagi. Setelah dapat lebih banyak, diapun menghabiskan lebih banyak. Mirip orang tenggelam yg berusaha menghirup udara sebanyak banyaknya, kemudian mengeluarkannya lagi sebanyak yg dia hirup. Selalu berusaha "mencari peluang dapat uang besar", tetapi selalu berakhir dengan "memiliki hutang besar".
Dalam perjalanan hidupnya, dia selalu berusaha mencari jawaban atas pertanyaan BAGAIMANA CARANYA. Mereka terus belajar utk bisa mengerjakan segala sesuatu supaya bisa efisien dan efektif. Tehnik . . . Tehnik. . . . dan tehnik melakukan sesuatu yg mereka cari. Cara. . . . Cara . . . Dan cara. . . . Yang dia cari. Jika dia ditunjukkan bahwa hasil lebih penting dibanding cara, mereka sering berfilsafat bahwa cara yg lebih penting dibanding hasil, karena berpikir hasil akan menjebaknya ke kondisi menghalalkan segala cara. Padahal faktanya, mereka yang fokus pada cara dan merancang cara ini dan cara itulah yang seringkali menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Karena manusia adalah tempatnya khilaf.
Sebagian kecil orang memiliki tujuan hidup yg jelas. Dalam setiap langkah dalam hidupnya mereka tahu akan kemana dan kemana, akan mendapat apa dan apa. Mereka tidak terlalu mencari cari cara, karena jika tujuannya sudah jelas, keputusan untuk mendapatkan sesuatu sudah dibuat, Tuhan akan menyediakan cara yg terbaik baginya. Ibarat sebuah buku, dunia akan membuka selembar demi selembar menunjukkan caranya kepada Anda. Seperti kalau kita mengendarai mobil malam hari dari Surabaya ke Solo. Hanya 60 meter di depan mobil yg nampak karena penerangan lampu mobil. Lebih dari itu tidak nampak, tetapi Anda sampai juga di Solo karena tujuannya sudah jelas di pikiran Anda. Coba Anda keluar rumah naik mobil tanpa memiliki tujuan yg jelas. Meskipun jalan terang benderang, lampu jalan atau sinar matahari memancar terang, Anda tidak akan kemana mana dan hanya berputar putar naik mobil saja. Anda tahu semua jalan yg ada, Anda tahu cara naik mobil, tapi satu hal yg tidak Anda miliki yaitu ANDA MAU KEMANA ?
Mereka mungkin melakukan pekerjaan yg sama dengan yg lain, menjadi dokter, hakim tentara, pedagang dsb. Bedanya adalah diakhir nanti, sesuai penelitian, 80% profesional berpenghasilan besar akan jatuh miskin di usia tuanya. Mereka adalah orang yg hidup tanpa tujuan diatas, hidup untuk bekerja dan bekerja untuk hidup. Begitu mereka tidak bisa bekerja lagi, merekapun tidak bisa hidup. Mereka mengakhiri masa kerjanya dalam kondisi sama seperti ketika memulai kerja di masa muda. Yaitu sama sama tidak memiliki uang. Apakah Anda mengenal satu saja orang yg seperti itu ?
Sekarang bagaimana dengan Anda ? Kehidupan seperti apa yg Anda inginkan ? Kehidupan sudah mempertenukan Anda dengan saya, dan itu bukan kebetulan. Saya sudah memasukkan gambaran besar tujuan hidup Anda, yaitu memiliki penghasilan pasif 50 juta dalam 2-5 tahun. Dengan metode yg jauh lebih canggih dibanding Yakni Pemrograman QSO.
Anda tinggal melakukan internalisasi di pikiran bawah sadar Anda dengan hadir di Leadership Seminar. Kemudian dunia akan menunjukkan jalannya ke Anda dan Anda tinggal mengikutinya saja tanpa perlu mecari cara cara canggih yg bisa Anda rancang. Tahu tahu penghasilan pasif 50 Juta sudah bisa Anda raih.
Dalam setiap tahap pencapaiannya, Anda juga perlu melupakan caranya. TENTUKAN SAJA GOAL YG ANDA INGINKAN DAN JANGAN PERNAH MEMIKIRKAN CARANYA. Lupakan cara dari pikiran Anda, tentukan tujuannya, dan mulailah dari diri sendiri. Jika Tuhan melihat Anda serius dengan itu, Dia akan membukakan caranya setahap demi setahap.
Jika kita terus memikirkan caranya, akhirnya kita terjebak kepada cara cara curang yg bisa terpikirkan oleh otak kita. Bisnis bisnis curang yang menipu orang, money game, dll.
Mengapa tidak kita serahkan saja CARANYA kepada Dia ?? Biarlah alam membuka pintunya setahap demi setahap. Kita buka pintu hati dan pikiran kita untuk mau menerima petunjuk arah dariNya.
Siap ?
Salam Hangat Penuh Cinta Kasih
Jotrii
