Catatan Energi Jotrii

Pada awalnya, tujuan saya Ngeblog hanya untuk menyimpan data,catatan harian, tugas kuliah dan file file lain yang bisa saya ambil di manapun , kapanpun karena saat itu saya belum punya Laptop. Komputer Kantor dan Warnet jadi Andalan saya untuk kerja.

Sekarang, dari Hobi Ngeblogger ini saya bisa dapat penghasilan tambahan. Alhamdulillah.

Kalo Tulisan Tulisan saya ada yang bermanfaat boleh dipraktikan, dibagikan. Kalo nggak ada skip aja. Simple.

Kritik dan saran Hubungi nomor WA 081138886999

Rabu, 07 Februari 2024

HIDUP DARI GAJI KE GAJI ? BISA KAH UANG DATANG TANPA KERJA TANPA DAGANG ?

HIDUP DARI GAJI KE GAJI ? BISA KAH UANG DATANG TANPA KERJA TANPA DAGANG ?

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ 
اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد 
Bapak Ibu dan Teman Teman Yang Lapang Hati Lapang Rezeki, 
HIDUP DARI GAJI KE GAJI ? BISA KAH UANG DATANG TANPA KERJA TANPA DAGANG ?

Mungkin pertanyaan ini mewakili pertanyaan jutaan orang di negeri ini dan milyaran pertanyaan orang di muka bumi ini. Silahkan di share agar lebih banyak orang yang banyak tahu ilmunya. Agar diri kita atau ilmu kita ini lebih bermanfaat ke banyak orang lain, amin.

"Mas bagaimana caranya agar pendapatan (gaji) ngak pas-pasan terus menerus mas, tiap bulan?"
"Apa perlu mencari pendapatan tambahan, seperti kata motivator (perencanaan keuangan) lainnya?"

Menambah pendapatan dengan bekerja keras, bukanlah solusinya, kata pak Robert T Kyosaki.

Perhatikan fakta-fakta berikut ini,
- Saya sering menemukan orang yang berpenghasilan ratusan juta per bulan (para Direktur), namun mereka masih merasa kekurangan dan bahkan malah banyak hutang.
- Sebaliknya saya menemukan seorang cleaning service, dengan enjoy bebahagia berangkat kerja naik mobil setiap hari.

Itu artinya pendapatan yang besar atau gaji yang besar, tidak ada hubungannya dengan cukup dan ngak cukup.
Sebuah survey di Amerika, menyimpulkan bahwa, pendapatan yang besar sering kali beriringan dengan pengeluaran yang besar juga. Itu artinya, pendapatan besar atau kecil adalah relatif. Jadi dengan menambah pendapatan dengan kerja keras bukanlah solusinya.

Kekayaan bisa hilang dalam sekejap, sebaliknya kekayaan bisa datang dengan sekejap.

Terus bagaimana?
Apa penyebabnya?

Sebab utamanya atau benang merahnya adalah MINDSET. Karena mindset inilah yang akan mengendalikan kehidupan kita. Kesalahan mindset berati kesalahan program kehidupan kita. Perubahan mindset berarti perubahan hasil.

"Change mindset change result".

Jadi begini, jika seseorang masih memelihara pemikiran terus menerus, "harus bekerja, berdagang atau berbisnis baru dapat uang", maka sebenarnya pemikiran itu akan menghasilkan mindset di alam bawah sadar, 

"Uang akan datang karena bekerja",
"Uang akan datang karena dagang",
"Uang akan datang karena berbisnis".

"Jika tidak bekerja, uang tidak mungkin akan datang",
"Jika tidak berdagang, uang tidak mungkin bisa datang",
"Jika tidak berbisnis, maka uang tidak akan datang".

Yang pada akhirnya, semesta harus menjalankan program kehidupan itu sebagai bagian dari kerja otomasi servo mekanis kehidupan Anda.

Padahal ada milyaran saluran rezeki (kekayaan) di sekitar kita.

Itulah sebabnya, "seolah-olah" kita di paksa bekerja, berdagang atau berbisnis terus menerus tiada henti untuk mendapatkan (untuk mendatangkan) uang. Bahkan sampai seseorang di usia pensiun pun (selama mindset belum berubah) akan di hadapkan dengan kerja keras tiada henti. Jadi semesta hanya sekedar menjalankan program kehidupan yang ada di dalam mindset setiap orang.

"Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku".

Itulah sebabnya pak Warren Buffett menyimpulkan,

"Jika Anda belum menemukan bagaimana caranya uang datang saat Anda tidur (tanpa harus memelihara pemikiran bekerja untuk mencari uang, maksudnya), maka Anda akan bekerja, berdagang atau berbisnis sampai Anda mati!"

Bahasa dalam agama begini,

"Jika seseorang fokus pada dunia (uang), maka akan Aku sibukkan mereka dengan dunia (uang) selamanya". 

Artian selamanya sama saja dengan artian sampai mati juga. Itulah sebabnya pindahkan dalam ikhtiar apapun, dalam profesi apapun ke mode ibadah. Pemikiran ini akan mengurangi resistensi pemikiran mencari uang.

Secara psikologi, pemikiran pencarian uang, sebenarnya mereka malah sedang memancarkan pemikiran kekurangan uang. Untuk itu ambillah nasihat dari pak Robert T Kyosaki,

"Bekerjalah untuk belajar, bukan untuk uang".

Bekerjalah untu belajar menebar manfaat diri ke orang lain, karena menebar manfaat diri, sama halnya menebar nilai (value) diri. Di saat nilai diri meningkat, maka nilai uang yang di dapat, juga akan meningkat dengan sendirinya.

"Bekerjalah yang baik dulu, nanti uang akan mengikutimu" (Choirul Tanjung).

"Emas itu harganya tinggi, karena emas bernilai tinggi".

Masih fokus ke uang (dunia)?
Masih fokus ke kurangan uang?
atau,
Fokus ke menebar nilai diri?
Fokus ke menebar kebermanfaatan diri?

Jadilah manusia terbaik versi penduduk langit, agar point kebaikan kita semakin banyak, yang nanti akan berbanding lurus dengan banyaknya rezeki kita 

"Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain".

Jauh lebih baik mengabdi kepada-Nya, daripada mengabdi ke uang (dunia). Dekati saja Tuhan yang menguasai uangnya, jangan malah sibuk fokus ke uangnya. Pendekatannya bagaimana? Bekerjalah untuk Tuhan (employee to Allah) bersyukur, ikhlas, sabar dan seterusnya.

Silahkan di praktekkan sendiri dan silahkan nanti di nikmati hasilnya sendiri. Alhamdulillah semua orang hidup makmur bahagia dan sejahtera, Aamiin

Semoga Membantu, Semoga Bermanfaat
Salam Hangat Penuh Cinta Kasih

Jotrii 
Butuh Konsultasi / Bimbingan Pogram Ulang Pikiran Bawah Sadar ( QSO : Quantum Sukses Otomatis LUNAS AMANAH HUTANG PIUTANG RIBA) , Youtube , Mentoring Bisnis 25 Minggu, Sedekah Yatim Piatu & Pengembangan Rumah Tahfiz, Partner WA 08113 888 6999 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggakan Pesan, Kritik dan saran ya..