MELEPAS BEBAN EMOSI, MEMBUKA PINTU REZEKI
MELEPAS BEBAN EMOSI, MEMBUKA PINTU REZEKI
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد
Bapak Ibu dan Teman Teman Yang Lapang Hati Lapang Rezeki,
Sadar atau tidak, sepanjang kita terpancing emosi dengan sikap atau ucap orang lain, maka ini menunjukkan ada emosi (negatif) yang kita pendam.
Emosi itu selain mudah tersulut seperti di atas, juga menjadi lemparan energi negatif ke masa depan. Memendam marah artinya kita terhubung dengan segala sumber yang membuat kita marah lagi.
Dengan kata lain, sikap yang ditunjukkan pasangan atau anak yang membuat kita marah, bisa jadi karena lemparan energi sendiri. Seperti pasangan pelit atau anak rewel dan mengganggu.
Maka salah besar bila seluruh energi kita dihabiskan untuk berusaha mengubah orang lain. Bagaimana cara agar pasangan mau bertanggung jawab? Bagaimana agar anak mau patuh dan disiplin? Pertanyaan ini kembali ke diri sendiri: bersediakah membuang seluruh emosi negatif yang dipendam.
Jadi bila anak susah diatur, solusinya bukan masukkan ke sekolah kedisiplinan, tapi benahi emosi sendiri sebagai orang tuanya.
Sekali lagi, emosi yang kita pendam menjadi lemparan energi ke masa depan. Jantung berdetak memvibrasikan emosi kita. Memvibrasikan ke masa depan.
Sampai disini, saya memilih investasi terapi emosi negatif daripada investasi menyekolahkan anak. Sebab sebonafit apa pun sekolahnya, bila orang tua masih menyimpan sampah emosi, sampah itu akan mewarnai diri anak. Paham ya ?? Jangan Gagal Paham Loh
Tapi saya akui, melakukan terapi artinya membuka luka lama yang selama ini dipendam. Ini bukan hal yang menyenangkan. Terapi QSO adalah Kristalisasi Terapi dari banyak hal yang sudah Kami pelajari dan praktikan.
Lanjut,
Ada orang yang memilih memendam alias menyimpannya, tapi saya memilih mengeluarkan dan menerima pergolakan batin sepanjang terapi.
Iya saya menangis membayangkan pukulan kayu ke betis dan jemari yang melindungi betis. Iya air mata berderai-derai seperti anak sungai. Tapi saya lalui itu sampai hati lega, ringan, dan lapang.
Kenyataannya, tak ada orang yang bisa mencintai saya setulus diri sendiri, tak ada yang peduli selain diri sendiri. Jadi saya memilih berhenti menuntut orang lain, mulai mencintai diri sendiri.
Emosi yang bahagia adalah lemparan energi ke masa depan, mewujudkan hal-hal menyenangkan di masa depan. Seperti saat anak bertengkar, saya peluk satu-satu menciptakan ending yang membahagiakan.
Atau saat bekerja, menghasilkan ending yang membahagiakan dimana bayaran melebihi harapan. Sekali lagi, semua dimulai dari emosi yang bahagia, melepas beban emosi (negatif) yang dipendam, membuka dan menarik rezeki berkelimpahan.
Semoga Membantu, Semoga Bermanfaat
Butuh Konsultasi / Bimbingan Program Ulang Pikiran Bawah Sadar (MQSO : Mekanisme Quantum Sukses Otomatis) , Youtube Cuan , 40 Riyadhoh Lunas Amanah ( Hutang Piutang Riba) , Mentoring Bisnis 25 Minggu, Sedekah Yatim Piatu & Pengembangan Rumah Tahfiz, Partner WA 08113 888 6999
Komentar
Posting Komentar
Tinggakan Pesan, Kritik dan saran ya..