Catatan Energi Jotrii

Pada awalnya, tujuan saya Ngeblog hanya untuk menyimpan data,catatan harian, tugas kuliah dan file file lain yang bisa saya ambil di manapun , kapanpun karena saat itu saya belum punya Laptop. Komputer Kantor dan Warnet jadi Andalan saya untuk kerja.

Sekarang, dari Hobi Ngeblogger ini saya bisa dapat penghasilan tambahan. Alhamdulillah.

Kalo Tulisan Tulisan saya ada yang bermanfaat boleh dipraktikan, dibagikan. Kalo nggak ada skip aja. Simple.

Kritik dan saran Hubungi nomor WA 081138886999

Selasa, 27 Februari 2018

Membongkar Otak Wanita

Membongkar Otak Wanita ( Bagian Pertama)

Ini alasan kenapa Program Ladies Syariah Online MUSTI DITEKUNI, artinya Wanita Wajib baca

Namun sebelumnya,tak bosan kami ingatkan diri sendiri dan Anda untuk memperbanyak istighfar, sholawat, sedekah baca qur'an dan sholat berjamaah tepat pada waktunya. Siap? 

Mari baca pelan pelan...

Bismillah....

Siapa yang Lebih Jago Multitasking, Pria atau Wanita?

Multitasking. Kita semua melakukannya. Membalas pesan di grup sambil berjalan, mengirim email pesanan barang diskon online shop langgangan di tengah-tengah rapat, membalas notifikasi media sosial sambil memasak. Multitasking adalah kondisi saat Anda mampu melakukan banyak hal sekaligus dalam satu waktu. Tunggu dulu, apakah contoh-contoh di atas lebih cenderung menggambarkan wanita? Apakah wanita lebih jago multitasking daripada pria?

Penelitian mengungkapkan bahwa…

Penelitian yang dilakukan oleh dokter Svetlana Kuptsova, dengan melakukan scan MRI kepada otak pria dan wanita saat diperhadapkan dengan beberapa pekerjaan sekaligus, mengungkapkan bahwa, otak kedua gender ini meresponi dengan reaksi yang sangat berbeda, di mana otak pria membutuhkan lebih banyak energi untuk mengatasi pekerjaan-pekerjaan yang datangnya tiba-tiba keroyokan, dibandingkan dengan otak wanita.

Penelitian tersebut lalu didukung dengan lebih spesifik oleh penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Glasgow, Leeds, dan Hertfordshire University dengan mengadu keterampilan pria dan wanita dalam menghadapi sejumlah masalah dan kondisi yang berbeda-beda dan terus mengalami peningkatan di setiap tahapannya.

Pada tahapan pertama, saat para partisipan diperhadapkan dengan suatu permainan komputer yang didesain dengan fokus perhatian yang dengan cepat berubah-ubah, performa wanita ternyata sedikit mengungguli pria.

Begitu pula dengan tahapan kedua, saat para partisipan diminta untuk menyelesaikan sejumlah soal matematika, mencari lokasi suatu restoran tertentu pada peta, mencari suatu barang yang hilang serta sesekali menjawab sejumlah pertanyaan wawasan umum melalui telepon yang sesekali berdering. Meskipun baik pria maupun wanita mampu membuat perencanaan dengan baik, namun perhatian pria seketika terganggu tatkala situasi-situasi tersebut datang dalam waktu yang nyaris bersamaan (multitasking).

Penelitan juga mengungkapkan bahwa wanita lebih mampu dalam mencari barang yang hilang, dibandingkan dengan pria. Para peneliti menyimpulkan bahwa wanita lebih mampu tetap mengolah dan menginterpretasikan informasi meski dalam kondisi apapun (spasial).

Mengapa wanita lebih jago multitasking daripada pria?

Banyak teori yang dipakai untuk menjelaskan hasil penelitian di atas. Kondisi ini bisa terjadi karena wanita yang terbiasa multitasking, terlebih bila wanita tersebut merupakan seorang ibu sekaligus seorang wanita karir. Keadaan membentuk dia jadi terbiasa dan akhirnya wanita lebih jago multitasking daripada pria.

Sedangkan teori lain, yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh University of Stockholm, mengungkapkan kemampuan spasial seseorang akan memicu kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan ruang, seperti mencari barang yang hilang dan mencari lokasi pada peta.

Tetapi kemampuan ini juga dipengaruhi oleh hormon reproduksi yang ada dalam tubuh manusia. Seorang professor psikologi, Doreen Kimura, mengungkapkan bahwa otak kanan manusia berpengaruh terhadap kemampuan spasial seseorang dan kemampuan spasial tersebut akan meningkat saat hormon estrogen menurun (bukan saat masa ovulasi).

Apakah multitasking itu berdampak baik?

Tergantung. Beberapa literatur menyarankan untuk tidak tetap melanjutkan kebiasaan multitasking tersebut. Beberapa di antaranya menjelaskan bahwa nyatanya, saat Anda mengira Anda telah menyelesaikan beberapa pekerjaan dengan multitasking, Anda justru hanya menukar pekerjaan satu dengan yang lain, meninggalkan pekerjaan untuk mengerjakan pekerjaan lain, tanpa lebih dulu menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Hal ini didukung oleh Guy Winch, seorang psikolog, yang mengatakan bahwa nyatanya otak manusia memiliki keterbatasan saat itu berhubungan dengan perhatian dan produktivitas. Suatu penelitian yang dilakukan oleh University of Utah mengungkapkan bahwa seorang sopir justru membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuannya, saat ia melakukannya disertai sesekali membalas pesan pada telfon genggamnya. Beberapa orang mungkin memiliki kemampuan untuk melakukan multitasking dengan menyelesaikannya sampai benar-benar selesai lebih dulu, tapi tidak semua.

Apakah Anda bisa multitasking?

Temukan jawabanya langsung melalui email Anda, Khusus Wanita di sini >>bit.ly/ladiessyariahonline

Jika berkenan, silahlan bergabung dengan Grup Facebook Khusus ladies di sini >>bit.ly/komunitaslso

Jika bermanfaat, silahkan bagikan
Salam Hangat
Follow IG @jotrii

#Bisnishubungan
#Ladiessyariahonline
#K-linkIndonesia

*) Dari berbagai sumber psikologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggakan Pesan, Kritik dan saran ya..