JAM DINDING..
JAM DINDING
Baru saja ,hendak mengecup manis pucuk – pucuk cinta
Dalam wadah unik pejalan atau khalifah Kalidasa
Mengalahkan syair yang tercipta dari kepala orang – orang Burdal
Aku bahkan sempat bertanya sebelum mereka pergi “apa yang kau cari?”
Tapi,hingga detik ini .tak sepatah katapun kudapati.
Tingkah ku salah ketika dia datang merujuk ke arahku
Sebelum berdiri dan beranjak dari tempat dukuknya yang empuk.
“ada banyak hal yang lebih pantas kau pikirkan ,dari pada cinta.Kau akan mendapatkan lebih dari sekedar cinta jika kau mampu menguak tabir kepantasan itu”
Satu dua langkah berani ku tatah .Demi ,dia..
Demi waktu yang kusadari kerap membuangnya
Kini setelah lima tahun terbebas dari ketergantungan narkoba ,aku mula merasakan nikmat senggama dengan Tuhanku .Di sini.Di tanah yang pernah ku tancapkan keburukan - keburukan dalam alam bawah sadarku .
“Bunda,kau telah berikan aku kesempatan dan kekuatan ,lewat do’a kepada Tuhan mu.Hingga aku mulai beranjak bangkit dari keterpurkan dan tak lagi menengok waktu ku dulu.Tapi,kau sepertinya menjadi munafik ....apa yang kau katakan dulu pada ku ?..kau lupa itu ?padahal kau sendiri yang mengatakan .Aku bahkan salalu berusaha mengingat SABDA – SABDA TUHANKU KINI ,..dari pada omongan orang – orang awam.Aku lebih paham dari mereka,aku lebih tahu dari mereka ,aku lebih bersa dari mereka tapuiAKU TIDAK LEBIH BAIK DARI MEREKA.Bunda,..berharap do’a setia darimu kepada Tuhanku yang KINI .”
Bunda,maaf,ku pecahkan jam dinding pemberian mu .Karena aku tak mau lagi melihat waktu.
Komentar
Posting Komentar
Tinggakan Pesan, Kritik dan saran ya..