MIND FULL vs MINDFULL(Penuh Pikiran vs Penuh Perhatian)

MIND FULL vs MINDFULL

(Penuh Pikiran vs Penuh Perhatian)

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ 

اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد 

Bapak Ibu dan Teman Teman Yang Lapang Hati Lapang Rezeki, 🤗

"Mas, Bagaimana cara mengatasi rasa khawatir yg berlebihan?"

Sadar atau tidak, rasa khawatir itu berasal dari kebanyakan pikiran. Yang belum terjadi seringkali juga di pikirkan.

Maaf sebelumnya, Kita itu sering kali sok pinter. Bisa memikirkan dan meramal masa depan, nanti begini, nanti begitu. Dan kabar buruknya pikiran itu seringkali tentang semua hal negatif, betul ? Parahnya lagi ditambah perasaan yang negatif.

Itulah sebabnya di dalam (aturan/panduan) di agama Kita di larang percaya dengan "ramalan" (negatif). Kalau ramalan positif mas? Itu namanya persangkaan baik. 

Inti dari semua rahasia besar kehidupan di sini, Kita bicara hanya yang baik-baik saja, yang positif saja. Karena setiap pikiran, setiap ucapan, setiap perasaan dan setiap tindakan adalah doa, dan itu akan menjadi pengalaman masa depan kita.

Misalkan ramalannya begini.

Nanti tahun 2020 kiamat. Jika di yakini 100 % penduduk bumi, itu bisa akan terjadi. Apa untungnya?

Nanti tahun depan, banyak artis yang bercerai. Itu juga bisa akan mengirim opini pemikiran ratusan juta pasang mata di negeri ini. Dan itu termasuk berita "sampah", kata Deddy Corbuzier. Satu peluru hanya bisa membunuh satu orang, namun berita negatif bisa membunuh ratusan juta orang. Ingat cerita kerbau tetangga mati gara-gara ghosip.

Apa salahnya kita berpikir, bicara atau berucap nanti minggu depan, rezekiku mulai datang dari segala penjuru. Sekarang uang gampang, mudah dan sering mendatangiku.

Apa salahnya kita berpikir, bicara atau berucap nanti negeri akan menjadi maju di tahun ini.

Apa untungnya kita bikin konten, share atau copas tentang semua hal negatif di negeri ini?

Mengapa kita harus memviralkan berita negatif, apa untungnya? (misalkan berita sampah perceraian, ghosip, infotainment, perdebatan, korupsi dan program atau konten negatip lainnya?

Kembali tentang "banyak pikiran atau penuh perhatian". Secara bahasa,

Mind Full = penuh pikiran

Mindful = sadar

Mindfull = penuh perhatian

Fullness = kesempurnaan

Mindfulness = pikiran kesempurnaan

Jadi mulai dari sekarang jangan kebanyakan pikiran. 

"Rezeki kita sudah ada yang ngatur (sudah ada yang memikirkan), ngapain kita sok pinter mikirin".

Justru di saat kita memikirkannya, rezeki malah bisa jadi menjauh. Karena pemikiran pencarian, akan membentuk pola pikir (mindset) negatif (kekurangan).

Jadi amat sangat penting untuk menyadari (sadar diri) apa yang sudah ada di saat ini dengan jalan mensyukuri nikmat di tahap 1.

Salah satu jalan membangun "kesadaran" (mindful) adalah berpikir dengan penuh perhatian (mindfull). Dan ini adalah salah satu jalan untuk membentuk kesempurnaan hidup (fullness).

Masih ragu, "barang siapa yang bersyukur akan Aku tambah nikmatnya?"

Ambillah jalan dengan penuh perhatian (mindfull) dan penuh kesadaran (mindful) untuk mensyukuri nikmat yang sudah seabrek ini, di sekitar kita, agar energi kita dan doa kita fokus ke semua hal yang positif. Untuk menuai kesempurnaan (fullness) dalam kehidupan.

Siap ? Sepakat ?

Butuh Konsultasi / Bimbingan Program Ulang Pikiran Bawah Sadar (MQSO : Mekanisme Quantum Sukses Otomatis) , Youtube Cuan , 40 Riyadhoh Lunas Amanah ( Hutang Piutang Riba) , Mentoring Bisnis 25 Minggu, Sedekah Yatim Piatu & Pengembangan Rumah Tahfiz, Partner WA 08113 888 6999