PEGANGAN HIDUP YANG SANGAT INDAH

PEGANGAN HIDUP YANG SENGAT INDAH

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ 

اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد 

Bapak Ibu dan Teman Teman Yang Lapang Hati Lapang Rezeki, 

Dalam buku 50 Qowaid Quraniyah karangan DR Umar bin Abdullah Al Muqbil, disebutkan tentang satu kaidah kehidupan yang seharusnya menjadi pegangan kita seorang muslim, yaitu :

وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.

ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang kaidah ini. diantaranya tentang kisah nabi Musa AS yang memberi motivasi kepada kaumnya atas persoalan besar yang mereka hadapi 

 قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللّهِ وَاصْبِرُواْ إِنَّ الأَرْضَ لِلّهِ يُورِثُهَا مَن يَشَاء مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

” Musa berkata kepada kaumnya: “Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”

(Qs Al A’raf :128)

menegaskan dan mengamplify tentang kuasa Allah, bahwa Bumi ini milikNya semua atas kehendakNYa. maka mohonlah pertolongan padaNya.

dan memastikan bahwa kemenangan, kebaikan dan kesudahan yang baik bagi orang yang bertaqwa.

dan kita tahu semua kesudahannya, Happy Ending.

lalu di ayat yang lain, Allah memberi gambaran yang berbeda tentang kaidah ini

Surat Al-Qashash Ayat 83

تِلْكَ ٱلدَّارُ ٱلْءَاخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

Artinya: Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.

sebelum ayat ini, Allah menceritakan tentang Qorun.

seorang pebisnis sukses, pandai berdagang. bahkan julukannya adalah 'munawir' yang bercahaya. bahkan, Qarun juga dikenal sebagai orang yang memiliki suara merdu kala membaca kitab Taurat. begitu lengkap talentanya.

Atas permintaan Qarun, Nabi Musa mendoakan agar Allah SWT melimpahkan harta benda. Bukan tanpa alasan, Nabi Musa mendoakan karena melihat Qarun selama ini dikenal sebagai orang yang sholeh. lalu kayalah qorun. dan sayangnya dimulailah drama itu.

Saking banyak harta yang dimiliki, Qarun bahkan tak pernah pergi seorang diri. Dikisahkan bahwa setiap keluar rumah ia selalu berpakaian mewah didampingi oleh 600 orang pelayan terdiri atas 300 laki-laki dan 300 lagi pelayan perempuan. Bukan hanya itu, ia juga dikelilingi oleh 4.000 pengawal dan diiringi 4.000 binatang ternak dan 60 ekor unta yang membawa kunci-kunci gudang kekayaannya.

Dan kesombongannya menghancurkannya. saat qorun mulai lupa tentang campur tangan Allah dengan mengatakan

قَالَ إِنَّمَآ أُوتِيتُهُۥ عَلَىٰ عِلْمٍ عِندِىٓ

"Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku" 

lalu dengan mudah Harta kekayaan Qarun dilenyapkan oleh Allah saat ia diperintahkan untuk membayar zakat namun ditolaknya dengan alasan zakat akan mengurangi hartanya.

ini menggambarkan kesudahan yang buruk bagi orang- orang yang tidak bertaqwa.

kaidah ini selayaknya menjadi pedoman kita dikondisi apapun, sebagaimana nasehat Baginda Rosul pada  Mu’adz bin Jabal.

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ 

Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada

(HR ahmad 21354)

jadi tentang kaidah ini, mudahnya adalah, tidak usah khawatir persoalan apapun yang datang keapada kita. yang utama adalah tetap menjaga ketaqwaan kita karena kesudahan yang baik PASTI akan bersama orang-orang yang bertaqwa.

namun yang perlu menjadi perenungan adalah : bagaimana kabar taqwa kita hari ini?

Semoga Bermanfaat

Butuh Konsultasi / Bimbingan Pogram Ulang Pikiran Bawah Sadar ( QSO : Quantum Sukses Otomatis) , Youtube , Sedekah Yatim Piatu & Pengembangan Rumah Tahfiz, Partner Bisnis K-link  WA 0822 3253 5592