Catatan Energi Jotrii

Pada awalnya, tujuan saya Ngeblog hanya untuk menyimpan data,catatan harian, tugas kuliah dan file file lain yang bisa saya ambil di manapun , kapanpun karena saat itu saya belum punya Laptop. Komputer Kantor dan Warnet jadi Andalan saya untuk kerja.

Sekarang, dari Hobi Ngeblogger ini saya bisa dapat penghasilan tambahan. Alhamdulillah.

Kalo Tulisan Tulisan saya ada yang bermanfaat boleh dipraktikan, dibagikan. Kalo nggak ada skip aja. Simple.

Kritik dan saran Hubungi nomor WA 081138886999

Jumat, 16 Desember 2022

Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis Yang Kuat, Stabil dan Menguntungkan Jangka Panjang

Bismillah,

Orang miskin mencari pekerjaan, orang kaya membangun jaringan, itulah yang dikatakan oleh Robert T Kiyosaki.  Memang benar, semua orang kaya hidup dari jaringan yang mereka buat. Mereka memiiki sistem dan orang lain bekerja kepadanya.


Melalui tulisan ini, kita belajar tentang apa itu jaringan dan sistem bisnis. Banyak orang yang alergi mendengar kata jaringan. Seolah olah kalau jaringan itu berarti sejenis money game. Padahal tidak ada seorangpun bisa kaya tanpa memiliki jaringan, karena tenaga kita terbatas. Nabi saya seorang pedagang dan tentunya juga memiliki jaringan, sehingga beliau tidak selalu harus pergi sendiri.
Ada 2 pilihan bagi orang dewasa yang tidak memiliki uang. Yang pertama tentu jalan paling mudah, yaitu hidup hemat dalam kesederhanaan.

Sedang yang kedua lebih rumit yaitu memperbanyak pendapatan. Lebih rumit karena kita harus mengambil jalan lain. Bukan jalan yang selama ini kita lakukan. 
Kalau tetap mengerjakan hal hal yang sama kemudian mengharapkan hasil yang berbeda, itu suatu hal yang mustahil.
Saat remaja mungkin kita merencanakan banyak hal di dunia ini. Ingin punya uang banyak, rumah besar, mobil bagus dan sebagainya. Tetapi apa boleh buat, setelah bekerja gajinya sangat kecil. Sebagian besar orang akan menyesuaikan apa yang diinginkan dengan penghasilannya. Mobil diganti motor atau sepeda, rumah besar diganti gubuk sederhana dan sebagainya. Tetapi ada sebagian kecil orang, yang berani menambah kerumitan dan mau membesarkan penghasilannya. 

Semoga Anda termasuk orang yang mempercayai benar bahwa Tuhan itu Maha Kaya dan Maha Pemberi. Sehingga berani meminta banyak dengan menggunakan Tuhan sebagai ukuran, bukan Anda sebagai ukuran kemampuan Tuhan. Anda berani menempelkan earphone ke telinga dan mendengarkan AUDIO QSO ( WA 0819 4613 2109) Kita berprasangka baik kepada Tuhan bahwa kita akan ditunjukkan jalan yang lurus untuk membesarkan penghasilan kita.
Melalui Audio QSO itu kita ingin KAYA SEJATI. 

Untuk disebut kaya sejati, maka kita harus memiliki penghasilan pasif yang lebih besar dari biaya hidup. Atau dengan kata lain bebas finansial dan bebas waktu. Kondisi itu hanya bisa diperoleh di kuadran B (Business Owner) atau di kuadran Investor. 

Sedang di kuadran pegawai, profesional dan pengusaha kecil, tidak mungkin bisa bebas uang dan waktu karena kita menukarkan waktu kita dengan uang.
Ada dua cara pindah ke kuadran B dan I, yaitu cara konvensional atau dengan upaya sendiri. Tadinya karyawan, kemudian membangun bisnis apa saja. Jika beruntung dia bisa membangun sistem sehingga bisa autopilot, dan pindah ke kuadran B. Barulah kemudian ke kuadran I sebagai investor. membutuhkan waktu puluhan tahun dan angka keberhasilannya kurang dari 1%.

Cara lain adalah ikut bimbingan di sebuah bisnis jaringan kuadran kanan seperti yang dianjurkan banyak buku.  Dari pegawai atau pengusaha kecil, langsung menyeberang ke Kuadran Business Owner, kemudian ke I. Disini keberhasilannya tergantung apakah Anda mematuhi mentor Anda atau tidak. Karena bisnis kuadran kanan jika dikerjakan dengan cara kuadran kiri tidak akan berhasil. Anda perlu patuh membuta ke mentor yang sudah di kuadran kanan, karena bisnis kuadran kanan adalah bisnis yang asing bagi Anda. Apapun yang Anda anggap benar, biasanya salah. Apapun yg Anda tidak suka, biasanya hal hal yg benar.
POLA PIKIR KUADRAN KANAN
Cashflow Quadrant merupakan konsep yang pertama kali muncul tahun 1997 dan diperkenalkan oleh seorang penulis dan investor bernama Robert T. Kiyosaki. Kiyosaki membaginya dalam empat kuadran dengan akronim E, S, B, dan I. E untuk Employee / karyawan, S untuk Self-Employed / Pekerja Mandiri, B untuk Business Owner, dan I untuk Investor.

👉 Tujuan mempelajari cashflow quadrant ini adalah untuk membantu seseorang mencapai kebebasan finansial. Dengan mencapai kebebasan finansial, seseorang akan memiliki kebebasan pribadi dan waktu luang sekaligus memiliki usaha yang mampu menghasilkan banyak uang. 

Kuadran E dan S dikelompokkan sebagai kuadran kiri, sedangkan Kuadran B dan I sebagai kuadran kanan. Salah satu pembeda kuadran kiri dan kanan adalah tentang cara bekerja. Seorang karyawan dan pekerja mandiri, hanya akan mendapatkan penghasilan apabila menghabiskan waktu untuk bekerja. Hal ini yang disebut sebagai pendapatan aktif (active income). 

Contoh kuadran S adalah seperti dokter, artis, pengacara, pekerja professional freelance, dan lain sebagainya. Kendatipun kadang mereka juga berpenghasilan tinggi, namun berbeda dengan kuadran kanan. Apabila mereka yang berada di kuadran kiri tersebut tidak bekerja, entah karena sakit, sudah tidak produktif, pensiun, atau ada halangan lain, maka otomatis mereka tidak akan mendapatkan penghasilan apa-apa. Berbeda dengan kuadran kanan, yang tidak harus bekerja secara aktif. Seorang pemilik bisnis dan investor, ketika aset bisnisnya sudah berjalan maka mereka tidak harus bekerja lagi.
Hal inilah yang dimaksud sebagai pendapatan pasif (passive income). Itulah mengapa pekerja professional pada akhirnya juga banyak merencanakan berpindah ke kuadran kanan.

Menjadi seorang pengusaha sukses, bukan bertujuan hanya untuk mendapatkan banyak penghasilan, namun untuk membangun suatu sistem yang baik. Karena hanya dengan sistem yang baik inilah, yang akan menggantikan pemilik bisnis bekerja. Robert T. Kiyosaki mengajarkan bahwa orang perlu memiliki perencanaan kesuksesan berpindah dari kuadran kiri ke kuadran kanan. Karena hanya dengan cara ini yang memungkinkan seseorang bisa bebas finansial dan bebas waktu.
Banyak orang yang mengelirukan antara sistem bisnis dengan skema bisnis. Sistem bisnis adalah skema yang sudah diuji bertahun tahun di lapangan. 

Kalau ada seseorang mengatakan sebuah bisnis memiliki sistem bagus,  padahal  usianya belum 10 tahun, maka yang dimaksud bukanlah sistem tetapi cuma skema bisnis yang belum teruji.

Yang dimaksud sistem bisnis adalah segala sesuatu yang sudah berjalan otomatis. Seperti sound system, kita tinggal bicara di mik dan akan terdengar keras di pengeras suara. Atau sistem gaduhan sapi, sudah sama di semua daerah sehingga berjalan otomatis. Saya jika menggaduhkan sapi, tinggal menyerahkan sapi saja, semua orang sudah tahu kewajiban dan hak masing masing.

Jika kita berbicara bisnis bersistem yang bisa menghasilkan penghasilan pasif, maka hanya ada 3 macam.

Pertama *Konglomerasi*, dulu inilah satu satunya bisnis bersistem, yaitu bisnis besar. Kemudian di pertengahan abad 20 muncul dua bisnis bersistem yaitu *Waralaba dan Networking*. Keduanya sangat tidak disukai oleh pihak bisnis besar karena dianggap kurang fair. Dahulu orang harus bersusah payah dulu jika menjadi pengusaha besar. Sekarang tiba tiba ada orang yang tinggal membeli saja (Waralaba) tahu tahu sudah punya bisnis. Atau hanya menggunakan sistem, nyaris tanpa modal sudah memiliki bisnis besar di Networking.

Tahun 1950 an ada tuntutan ke konggres Amerika agar model bisnis waralaba dilarang. Orang harus berjuang sendiri untuk membesarkan bisnisnya. Akhirnya dalam sebuah pemungutan suara, pihak yang mengijinkan waralaba menang dengan selisih sedikit.

Serangan di bisnis network marketing juga tidak kalah gencar. Selama bertahun tahun, baik pers, pemerintah maupun pebisnis besar terus menerus mendiskreditkan model bisnis ini. Jika ada tipu tipu oleh money game atau investasi abal abal, akan di blow up sebagai akibat bisnis MLM atau network marketing. Padahal mereka berbeda sekali.
Korporasi adalah sebuah bisnis besar, dimana struktur organisasinya sangat kuat. Ada jajaran direktur, dan pemilik biasanya menduduki posisi komisaris utama. Kumpulan dari Bisnis korporasi disebut Holding atau konglomerasi. Pemiliknya disebut konglomerat. Hanya sedikit orang yang akhirnya bisa membangun bisnis besar dan autopilot seperti itu. Mereka memulai dari membangun bisnis kemudian membangun sistemnya. Perlu jatuh bangun berpuluh tahun, menunda kenyamanan dan berbagai langkah berat lainnya. Barulah kita MENJADI KONGLOMERAT.

Belum ada ceritanya mereka yang membangun bisnis, kemudian langsung menikmati hasil bisnisnya dengan hidup semewah dia bisa akan menjadi pebisnis besar. Mereka akan hidup biasa biasa saja. Hidup mewah tetapi harus terus menjadi pelaku bisnis, bukan pemilik bisnis.

Yang akan menjadi pebisnis besar atau pemilik bisnis adalah mereka yang mau MENUNDA KENYAMANAN.
Waralaba adalah sebuah model bisnis yang baru muncul pertengahan abad 20. Dimulai dengan restoran Mc Donald. yaitu ada sebuah bisnis yang membangun sistem, kemudian setelah jadi dan terbukti, sistemnya itu dijual, sehingga setiap orang bisa memiliki bisnis yang sama. Bisnis model ini dianggap tidak fair oleh para pebisnis konvensional yang sudah bersusah payah membangun bisnisnya. Karena itu di tahun 60 an ada upaya di konggres Amerika untuk membuat model waralaba ini tidak syah dan illegal. Pihak yang setuju waralaba akhirnya menang dengan kemenangan yang tipis. Bayangkan jika model ini dilarang, maka kita tidak akan temui Indomart, Alfamart, Circle K, film Starwars, dll yang semuanya menggunakan model Franchise atau waralaba.
Networking disebut juga Personal Franchise atau waralaba pribadi. Digolongkan dalam bisnis *prosumer atau profitable consumer*. Bisnis ini diawali oleh AVON yaitu bisnis kosmetik, yang mengadakan penjualan langsung dari pabrik ke konsumen. Sehingga keuntungan yang tadinya untuk agen, distributor, pengecer dan iklan, diberikan ke pelaku yang sekaligus konsumen. 
Robert T Kiyosaki di sebuah seminar di depan anggota sebuah bisnis networking mengatakan _:"Jika Anda menjalankan bisnis networking merasa sulit, cobalah menjadi seperti saya. Menjalankan bisnis, bangkrut dan punya hutang 1 juta dollar. Kalau tidur seperti bayi, setiap jam bangun dan menangis"_. Banyak orang tidak berhasil di bisnis networking karena nyaris tanpa syarat. Siapapun asal sudah dewasa dan bernafas, bisa masuk bisnis networking. Saringannya terjadi saat menjalankan. 

Di bisnis konvensional saja, menurut statistik di Amerika, hanya 1 dari 100 bisnis start up yang masih hidup dalam 10 tahun. Padahal untuk membangun bisnis konvensional syaratnya cukup banyak, antara lain memiliki modal dan keahlian bisnis. Beda dengan networking yang tanpa syarat. Jadi kalau di networking banyak yang berhenti, itu wajar wajar saja.
Robert T Kiyosaki pernah didatangi anak muda berkumis di lobby hotel tempat dia baru saja mengadakan seminar. Anak muda itu meminta Robert untuk menjadi mentornya. Kemudian Robert T Kiyosaki melihat si anak muda berkumis rapi dan terpelihara itu _:"Boleh, silahkan cukur dulu kumis anda kemudian temui saya lagi"_. Anak muda itu merasa tersinggung dan pergi. teman Robert juga keheranan dan menanyakan apa hubungan kumis dengan menjadi kaya ? _"Kalau tadi dia tidak berkumis, saya akan suruh mengganti sepatunya dari hitam menjadi putih. Menjadi kaya adalah berubah. Saya hanya ingin melihat apakah dia siap untuk berubah?"_

Jika Anda ingin menyeberang ke kuadran kanan, menjadi bebas finansial dan bebas waktu, carilah mentor orang kuadran kanan, *ikuti apapun langkah yang diperintahkan.* Anda sedang menjelajahi ladang ranjau yang tidak anda kenal. Jika nekat jalan sendiri akan celaka. Pegang sabuk mentor Anda dari belakang, atau sarungnya kalau dia sarungan, dan IKUTI SEMUA LANGKAH YANG DIANJURKAN MENTOR, suka atau tidak suka. Hanya itu cara untuk bisa berubah, karena Anda sedang hijrah ketempat yang tidak Anda kenal, ikuti imam Anda tanpa mempertanyakan. Bertanya boleh, mempertanyakan tidak boleh. Apalagi kemudian tidak mengikuti langkahnya. Maka Anda akan tersesat dan kembali ke rutinitas Anda.

Nabi Muhammad SAW mengatakan :"PERANG TERBESAR ADALAH MELAWAN DIRI SENDIRI". Kegagalan terbesar dalam proses mentoring dan perubahan ke kuadran kanan adalah disini, kita tidak bisa melawan diri kita sendiri. Kalau dalam ilmu pikiran, *KITA KALAH MELAWAN AMYGDALA KITA.*
Masih banyak orang yang anti dengan MLM, atau membuat tafsiran MLM haram hanya karena mereka tidak tahu apa itu MLM.  Di Indonesia, sebagian besar dari jaringan yang mengaku MLM itu sebenarnya Money game, jaringan tipu tipu ala skema Ponzi. Uangnya bukan diperoleh dari hasil jual beli produk di grup tetapi dari uang anggota setelah kita. Ada yg berupa pendaftaran, ada juga yg pendaftarannya gratis, tetapi kemudian diminta top up. Semua yang sudah berada grup menadahkan tangan menunggu uang yang masuk dari anggota baru. Atau dari anggota lama yang mengambil paket baru. Jadi kita bukan membangun jaringan yang nanti akan bermanfaat untuk kita, tetai kita DIUPAH UNTUK MEMBANGUN JARINGAN. 

Secara umum, Networking adalah JARINGAN KONSUMEN, MLM adalah JARINGAN PENJUAL, dan Money game adalah JARINGAN TIPU TIPU.
Jika kita menilai sebuah bisnis, maka yang paling bernilai adalah BASIS KONSUMENNYA. Sebagus apapun bangunan sebuah bisnis, sekuat apapun manajemennya, jika tanpa konsumen, maka itu bukan bisnis yang bagus dan menjanjikan.
Bisnis terbesar di dunia itu adalah bisnis distribusi produk dari pabrik ke konsumen. Secara normal, dari 100% harga  yang dibeli konsumen, hanya 40% yang untuk pabrik, sedang yang 60% dibagi mulai agen, distributor, pengecer dan iklan. 

Ada 3 jenis bisnis yang bermain disini, yaitu Grosir dan pengecer konvensional, Waralaba dan Networking. Masing masing memiliki ciri :
1. *Grosir & Retail konvensional :* Semua hal mulai membangun toko, mengisi toko, mengelola toko dan mencari konsumen dilakukan sendiri. Butuh modal besar dan sifat penghasilannya adalah PENGHASILAN AKTIF dengan keuntungan 5-10% omset.

2. *Waralaba :* Kita sebagai pemilik yang membangun toko dan mengisi tokonya, sedang yang mengelola toko dan mencari konsumen adalah perusahaan mitra. Modalnya besar dan kita mendapat 2,5 - 3% dari omset dan itu PENGHASILAN PASIF. Penghasilan terbesar untuk mitra karena merekalah pemegang konsumen yang sesungguhnya dengan merek nya itu.

3. *Networking :* Yang membangun toko, mengisi toko dan mengelola toko adalah mitra, sedang tugas kita mencari konsumen. Modal sangat kecil dan keuntungan untuk kita sekitar 10% omset dan itu PENGHASILAN PASIF. Keuntungan untuk kita cukup besar karena kitalah pemilik konsumennya.

Sebagian besar orang di dunia ini tidak menyukai MLM atau Networking. Bahkan Jack Ma mengatakan betapa sulitnya mengajak orang miskin untuk maju. Diajak bisnis sudah langsung mengatakan "MLM ya ?". Padahal mereka mungkin tidak tahu apa MLM itu. 

Setelah belajar banyak tentang pikiran, semakin jelas mengapa orang benci bahkan merasa jijik kepada MLM. Tidak lain tidak bukan karena MLM maupun Networking yang benar, mampu membuat kita memiliki penghasilan pasif yang besar, bisa kaya dan freedom. Sedang sebagian besar orang memiliki program pikiran BEKERJA KERAS MENCARI UANG.

Meskipun secara sadar kita kepingiiin sekali kaya, tetapi bawah sadar tidak mengijinkan kita untuk kaya dan memiliki banyak uang. Karena itu oleh amygdala dimunculkan perasaan benci dan tidak suka MLM/Networking untuk mencegah kita menjadi kaya dan kemudian hidup santai.

Orang miskin mencari pekerjaan, orang  (yang akhirnya bisa) kaya membangun jaringan. Jaringan apa yang dibangun tergantung dari apa yang kita miliki. 

1. Jika kita memiliki waktu panjang (usia muda), punya keahlian bisnis dan uang, dirikan bisnis dan bangun sistemnya sehingga menjadi bisnis besar atau konglomerasi.

2. Jika memiliki waktu panjang tetapi tidak memiliki keahlian bisnis, lakukan investasi dari penghasilan yang sekarang. Jika Anda bisa menyisihkan 30% dari penghasilan sekarang dan diinvestasikan dengan baik, maka dalam waktu 30-50 tahun akan bisa bebas finansial.

3. Jika tanpa keahlian tetapi memiliki uang banyak, misal mendapat warisan dari kakak tantenya tetangga, maka belilah waralaba.

4. Jika tidak memiliki uang, tidak memiliki keahlian tetapi ingin bebas finansial, bangunlah bisnis networking.

5. Jika tidak menginginkan kebebasan finansial dan waktu, maka lakukan apa yang sekarang dilakukan.

*ORANG MISKIN MENCARI PEKERJAAN, ORANG KAYA MEMBANGUN JARINGAN*

Robert T Kiyosaki mengatakan apa  perbedaan yg dikerjakan oleh orang miskin dengan orang kaya. Pada umumnya orang miskin *mencari pekerjaan*,  hasilnya digunakan utk menghidupi dirinya. Mereka hidup semewah mereka bisa dan akan terus kekurangan uang. 

Sebaliknya pada orang kaya, mereka bukan mencari pekerjaan, tetapi *membangun jaringan.* Entah jaringan bisnis, atau jaringan investasi.

*Semoga Membantu, Semoga Bermanfaat, Sukses Untuk Kita Semua* 
Mau Jadi Partner Kami ? 
WA 0819 4613 2109 / 0822 3253 5592

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggakan Pesan, Kritik dan saran ya..